Minggu, 13 Mei 2012

Tips Membuat Makanan Sehat dan Ramah Lingkungan


Kurangi Produk Hewani, Sektor peternakan adalah penghasil polutan gas rumah kaca yang terbesar. Gas rumah kaca (misalnya CO2 dan Metan) adalah penyebab pemanasan global. Sektor peternakan juga merupakan pengguna air yang sangat besar. Maka dengan mengurangi Produk hewani kita berperan dalam pelestarian bumi ini. Bahkan saat ini telah berkembang diet Vegetarian. Selain ramah lingkungan, mengurangi produk hewani juga terbukti sangat baik untuk mencegah berbagai penyakit misalnya jantung koroner dan kanker dengan catatan diimbangi asupan protein nabati yang cukup misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, jamur, dll.

Kurangi Gorengan, Minyak goreng sebagian besar diproduksi dari minyak sawit. Sementara, perkebunan sawit semakin mengancam keberlanjutan hutan hujan tropis kita terutama di sumatera dan kalimantan. Semakin banyak kita mengkonsumsi minyak goreng, makin terancam hutan hujan tropis yang menjadi paru-paru dunia.
Utamakan Makanan Lokal, Bahan makanan impor (misalnya buah impor) melalui perjalanan yang sangat panjang untuk sampai ketangan kita. Itu berarti makanan impor juga membutuhkan energi/BBM yang sangat besar. Waktu tempuh yang cukup lama juga membuat produk impor misal buah, memerlukan pengawetan. Maka digunakanlah sejumlah besar pestisida/fungisida. Pilih produk lokal, selain murah juga lebih aman dari pestisida, sehat dan lebih ramah lingkungan.
Bahaya Penggunaan Microwave, Microwave merusak zat gizi yang terkandung dalam makanan. Penggunaan microwave untuk beberapa bahan misalnya daging, susu dan sereal, sayuran terutama umbi-umbian, dapat menghasilkan zat karsinogen (pencetus kanker).

Menurut Saptawati Bardosono, Ahli Gizi Departemen Nutrisi, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, proses pembakaran makanan baik dengan arang atau lainnya sering dibarengi pembentukan arang atau gosong. Gosong pada makanan ini berbahaya karena mengandung banyak atom karbon, yang dalam jumlah besar bisa memicu timbulnya kanker (karsinogenik).


sumber : edukasi.kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar