Jumat, 01 Juni 2012

Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)


Tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan sampah (TPS) ialah tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua perlakuan sampah.
TPA dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di mana pembuang sampah membawa sampah di tempat produksi) begitupun tempat yang digunakan oleh produsen. Dahulu, TPA merupakan cara paling umum untuk limbah buangan terorganisir dan tetap begitu di sejumlah tempat di dunia.
Sejumlah dampak negatif dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. Dampak tersebut bisa beragam: musibah fatal (misal bangkai burung yang terkubur di bawah timbunan sampah); kerusakan infrastruktur (misal kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat); pencemaran lingkungan setempat (seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA); pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik (metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat); melindungi pembawa penyakit seperti tikus dan lalat, khususnya dari TPA yang dioperasikan secara salah, yang umum di Dunia Ketiga; jejas pada margasatwa; dan gangguan sederhana (misal debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara).
Penanaman Bibit Pohon di TPA
Akan lebih baik jika TPA itu ditutup saja. Kemudian masyarakat disosialisasikan untuk memisahkan sampah menurut jenisnya. Sampah- sampah yang telah dipisahkan ini kemudian didaur ulang. Dengan menimbun sampah seperti yang terjadi saat ini di TPA tidak akan bisa menyelesaikan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar