Mungkin kita tak asing lagi
mendengar atau tahu maksud dari global warming, lalu apa kaitannya dengan
vegetarian?
Isu Global Warming sangat santer terdengar
dimana-mana, bahkan dampaknya sudah mulai kita rasakan sekarang, cuaca panas
yang sangat menyengat serta banyaknya penyakit yang mewabah. Alasan lain
seseorang jadi vegetarian adalah ingin hidup/sehat lebih lama, berat badannya
stabil, hemat. Mungkin itu adalah manfaat yang dapat segera dirasaka oleh
Vegetarian, tapi secara tidak langsung seoarang vegetarian juga ikut mencegah
pemanasan global. Mungkin diantatar kalian ada yang berpikir
kenapa demikian, mengapa Vegetarian dapat mencegah pemanasan global? Bukankah
Vegetarian suka makan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang juga
berarti merusak tanaman yang akhirnya menyebabakan global warming.
Perlu juga diketahui apa
yang dimaksud dengan vegetaria?
Vegetarian adalah sebutan
bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang
berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya.
Istilah Vegetarian sendiri
diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal
30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood
Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian
Society Inggris.
Kata ini berasal dari bahasa
Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (jangan
dihubungkan dengan 'vegetable-arian' - mitos manusia yang diimajinasikan hidup
seluruhnya dari sayur-sayuran tetapi tanpa kacang, buah, biji-bijian, dan
sebagainya!)
Sebelum tahun 1847, mereka
yang tidak makan daging secara umum dikenal sebagai 'Pythagorean' atau
mengikuti 'Sistem Pythagorean', sesuai dengan Pythagoras 'vegetarian' dari
Yunani kuno.
Definisi asli dari
'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk dairy dan definisi ini
masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang. Bagaimanapun juga,
kebanyakan vegetarian di India tidak memasukkan telur ke dalam diet mereka,
seperti juga mereka dari tanah Mediteranian klasik, sebagai contoh Pythagoras. Dikutip
dari wikipedia.
Sepotong daging yang dikonsumsi oleh
masyarakat berasal dari peternakan. Dan kebanyakan, peternakan merupakan sumber
masalah dari Global Warming, karena :
1. Memelihara hewan ternak membutuhkan,
energi listrik, lampu, penghangat ruangan, mesin pemotong, mesin pendingin
untuk menyimpan daging (digunakan oleh para distributor daging, restoran,
pengecer, pasar dll), dan peralatan elektronik semua itu sangat boros energi.
2. Transportasi yang digunakan untuk
mengangkut hewan ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendukungnya
(seperti obat-obatan) menghasilkan emisi karbon yang signifikan.
3. Peternakan menyedot banyak sumber daya
alam, mulai pakan ternak, obat-obatan, hormon untuk mempercepat pertumbuhan.
(mengapa tidak kita sendiri yang langsung mengkonsumsi
daun/sayur-sayuran/buah-buahan yang hewan ternak makan, mengapa kita menjadi
konsumen terakhir?)
4. Peternakan membutuhkan lahan yang
tidak sedikit, oleh karena itu banyak hutan ditebang untuk membuka lahan
peternakan. Hal ini diperparah dengan perusakan hutan untuk menanam pakan
ternak seperti gandum, rumput dll. Padahal akan lebih effisien jika tanaman tersebut
diberikan langsung pada manusia.
5. Hewan ternak seperti sapi adalah
polutan metana yang signifikan, karena sapi melepaskan metana dari dalam
perutnya selama proses mencerna makanan. Metana adalah gas dengan emisi rumah
kaca yang 23 kali lebih buruk dari CO2, ini merupakan polutan gas rumah kaca
yang signifikan.
6. Limbah berupa kotoran ternak
mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang berbahaya 300kali lipat
dibandingkan CO2. Di Amerika Serikat saja, hewan ternak menghasilkan tidak
kurang lebih 39,5 ton kotoran perdetik!!!! Bayangkan berapa banyak jumlah
tersebut diseluruh dunia. Jumlah yang luar biasa besar membuat sebagaian
kotoran tidak dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk, atau hal-hal berguna
lainnya, akhirnya yang dilakukan oleh pelaku industri peternakan modern
membuangnya kesungai atau tempat lainnya yang akhirnya meracuni tanah dan
sumber air.
Jangan kamu kaget atau
tertawa karena Fakta yang diungkap FAO tahun 2006 menjelaskan bahwa daging
merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%). Ini
bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia. Kok bisa?
Ternyata industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida, 65%
nitrooksida, dan 37% gas metana. Selain itu, industri ternak juga memerlukan
banyak energi untuk mengubah ternak menjadi daging siap konsumsi. Untuk
memproduksi 1 kg daging saja misalnya, dihasilkan emisi karbondioksida 36,4
kilo
Selain itu Vegetarian juga
dapat menghemat energi, di mana saat ini atau yang akan datang energi menjadi
sangat mahal dan semakin banyak energi yang digunakan maka akan juga menyumbang
untuk pemanasan global (global warming). Saat ini krisis energi dan pangan
merebak ke seantero muka bumi. Ingin hemat energi? Salah satunya dengan menjadi
vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani. Seperti dijelaskan di
atas, bahan makanan hewani membutuhkan lebih banyak konsumsi energi dalam
produksi dan suplainya dibanding makanan nabati. Menurut U.S. Geological
Survey, untuk membuat satu tangkup hamburger, misalnya membutuhkan setidaknya
1.300 galon air. Jadi, tidak heran jika produk pangan hewani dan junk food
memerlukan lebih banyak energi dibanding dengan mengolah sayuran, buah dan
beras.
berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), peternakan adalah sumber
pemanasan global besar di dunia. "Jadi kotoran hewan tersebut mengandung
metana dan CO2 yang besar, sehingga turut menghambat energi matahari keluar
dari atmosfer bumi. Berdasarkan hasil riset Universitas Chicago tahun 2006,
kata dia, menjalankan pola makan vegetarian memiliki pengaruh lebih besar
mengurangi pemanasan global daripada menggunakan mobil hibrid. Selain faktor global warming, sekarang pola
makan masyarakat Indonesia kan juga sudah tak karuan, akibatnya bisa kita
saksikan bersama. Kanker, obesitas, jantung, gula, banyak (menyerang
masyarakat).
Untuk kamu yang seorang vegetarian dapat mengunjungi website http://www.ivs-online.org/v2/index.php.
Yaitu IVS (Indonesia Vegetarian Society) adalah organisasi vegetarian Indonesia
yang bersifat nirlaba, yang berdiri di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1998. IVS
telah terdaftar menjadi anggota International Vegetarian Union sejak tahun
1999. IVS didirikan dengan tujuan sebagai organisasi untuk :
* Mengembangkan cinta kasih universal dan menyelamatkan kehidupan dunia melalui vegetarianisme
Lakukanlah
sesuatu, jadilah vegetarian, lakukan penghijauan dan selamatkan bumi.
sumber :
Berbagai Sumber
setuju dan semoga banyak yang bisa merubah pola makan menjadi vegetarian :)
BalasHapustidak ada paksaan untuk menjadi vegan, vegetarian atau pengkonsumsi daging merah atau putih, jika saja mereka manusia manusia pengkonsumsi diatas dapat menjaga kelangsungan hidup tentu juga baik yang akan dihasilkan. keseimbangan begitu perlu dipahami sebaik baiknya dan dipraktikkan dikehidupan nyata. ;)
BalasHapus