Jumat, 20 April 2012

Apa hubungan Vegetarian dan Penyelamatan Bumi dari Global Warming ?


Mungkin kita tak asing lagi mendengar atau tahu maksud dari global warming, lalu apa kaitannya dengan vegetarian?
 Isu Global Warming sangat santer terdengar dimana-mana, bahkan dampaknya sudah mulai kita rasakan sekarang, cuaca panas yang sangat menyengat serta banyaknya penyakit yang mewabah. Alasan lain seseorang jadi vegetarian adalah ingin hidup/sehat lebih lama, berat badannya stabil, hemat. Mungkin itu adalah manfaat yang dapat segera dirasaka oleh Vegetarian, tapi secara tidak langsung seoarang vegetarian juga ikut mencegah pemanasan global. Mungkin diantatar kalian ada yang berpikir kenapa demikian, mengapa Vegetarian dapat mencegah pemanasan global? Bukankah Vegetarian suka makan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang juga berarti merusak tanaman yang akhirnya menyebabakan global warming.
 
Perlu juga diketahui apa yang dimaksud dengan vegetaria?
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya.
Istilah Vegetarian sendiri diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan lain-lain, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.
Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup; (jangan dihubungkan dengan 'vegetable-arian' - mitos manusia yang diimajinasikan hidup seluruhnya dari sayur-sayuran tetapi tanpa kacang, buah, biji-bijian, dan sebagainya!)
Sebelum tahun 1847, mereka yang tidak makan daging secara umum dikenal sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean', sesuai dengan Pythagoras 'vegetarian' dari Yunani kuno.
Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk dairy dan definisi ini masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang. Bagaimanapun juga, kebanyakan vegetarian di India tidak memasukkan telur ke dalam diet mereka, seperti juga mereka dari tanah Mediteranian klasik, sebagai contoh Pythagoras. Dikutip dari wikipedia.

Sepotong daging yang dikonsumsi oleh masyarakat berasal dari peternakan. Dan kebanyakan, peternakan merupakan sumber masalah dari Global Warming, karena :
1.    Memelihara hewan ternak membutuhkan, energi listrik, lampu, penghangat ruangan, mesin pemotong, mesin pendingin untuk menyimpan daging (digunakan oleh para distributor daging, restoran, pengecer, pasar dll), dan peralatan elektronik semua itu sangat boros energi.
2.    Transportasi yang digunakan untuk mengangkut hewan ternak, makanan ternak, sampai dengan elemen pendukungnya (seperti obat-obatan) menghasilkan emisi karbon yang signifikan.
3.    Peternakan menyedot banyak sumber daya alam, mulai pakan ternak, obat-obatan, hormon untuk mempercepat pertumbuhan. (mengapa tidak kita sendiri yang langsung mengkonsumsi daun/sayur-sayuran/buah-buahan yang hewan ternak makan, mengapa kita menjadi konsumen terakhir?)
4.    Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit, oleh karena itu banyak hutan ditebang untuk membuka lahan peternakan. Hal ini diperparah dengan perusakan hutan untuk menanam pakan ternak seperti gandum, rumput dll. Padahal akan lebih effisien jika tanaman tersebut diberikan langsung pada manusia.
5.    Hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan, karena sapi melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan. Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca yang 23 kali lebih buruk dari CO2, ini merupakan polutan gas rumah kaca yang signifikan.
6.    Limbah berupa kotoran ternak mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang berbahaya 300kali lipat dibandingkan CO2. Di Amerika Serikat saja, hewan ternak menghasilkan tidak kurang lebih 39,5 ton kotoran perdetik!!!! Bayangkan berapa banyak jumlah tersebut diseluruh dunia. Jumlah yang luar biasa besar membuat sebagaian kotoran tidak dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk, atau hal-hal berguna lainnya, akhirnya yang dilakukan oleh pelaku industri peternakan modern membuangnya kesungai atau tempat lainnya yang akhirnya meracuni tanah dan sumber air.


Jangan kamu kaget atau tertawa karena Fakta yang diungkap FAO tahun 2006 menjelaskan bahwa daging merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%). Ini bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia. Kok bisa? Ternyata industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida, 65% nitrooksida, dan 37% gas metana. Selain itu, industri ternak juga memerlukan banyak energi untuk mengubah ternak menjadi daging siap konsumsi. Untuk memproduksi 1 kg daging saja misalnya, dihasilkan emisi karbondioksida 36,4 kilo
Selain itu Vegetarian juga dapat menghemat energi, di mana saat ini atau yang akan datang energi menjadi sangat mahal dan semakin banyak energi yang digunakan maka akan juga menyumbang untuk pemanasan global (global warming). Saat ini krisis energi dan pangan merebak ke seantero muka bumi. Ingin hemat energi? Salah satunya dengan menjadi vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani. Seperti dijelaskan di atas, bahan makanan hewani membutuhkan lebih banyak konsumsi energi dalam produksi dan suplainya dibanding makanan nabati. Menurut U.S. Geological Survey, untuk membuat satu tangkup hamburger, misalnya membutuhkan setidaknya 1.300 galon air. Jadi, tidak heran jika produk pangan hewani dan junk food memerlukan lebih banyak energi dibanding dengan mengolah sayuran, buah dan beras.
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), peternakan adalah sumber pemanasan global besar di dunia. "Jadi kotoran hewan tersebut mengandung metana dan CO2 yang besar, sehingga turut menghambat energi matahari keluar dari atmosfer bumi. Berdasarkan hasil riset Universitas Chicago tahun 2006, kata dia, menjalankan pola makan vegetarian memiliki pengaruh lebih besar mengurangi pemanasan global daripada menggunakan mobil hibrid.  Selain faktor global warming, sekarang pola makan masyarakat Indonesia kan juga sudah tak karuan, akibatnya bisa kita saksikan bersama. Kanker, obesitas, jantung, gula, banyak (menyerang masyarakat).
Untuk kamu yang seorang vegetarian dapat mengunjungi website http://www.ivs-online.org/v2/index.php. Yaitu IVS (Indonesia Vegetarian Society) adalah organisasi vegetarian Indonesia yang bersifat nirlaba, yang berdiri di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1998. IVS telah terdaftar menjadi anggota International Vegetarian Union sejak tahun 1999. IVS didirikan dengan tujuan sebagai organisasi untuk :
* Menyebarluaskan informasi seputar kehidupan vegetarian di Indonesia
* Mengembangkan cinta kasih universal dan menyelamatkan kehidupan dunia melalui vegetarianisme

Lakukanlah sesuatu, jadilah vegetarian, lakukan penghijauan dan selamatkan bumi.

sumber : 
Berbagai Sumber



2 komentar:

  1. setuju dan semoga banyak yang bisa merubah pola makan menjadi vegetarian :)

    BalasHapus
  2. tidak ada paksaan untuk menjadi vegan, vegetarian atau pengkonsumsi daging merah atau putih, jika saja mereka manusia manusia pengkonsumsi diatas dapat menjaga kelangsungan hidup tentu juga baik yang akan dihasilkan. keseimbangan begitu perlu dipahami sebaik baiknya dan dipraktikkan dikehidupan nyata. ;)

    BalasHapus