Di
dunia ini, sampah sudah menjadi masalah yang sangat besar pada saat ini. Untuk
membantu memecahkan masalah ini, banyak orang yang mencoba membakar sampah
mereka sendiri, terutama di Indonesia. Namun, cara ini ternyata menimbulkan
masalah lain yang mengganggu kesehatan. Pembakaran yang bersih hanya bisa
dilakukan dengan api panas dan suplai oksigen(O2) yang cukup. Tetapi, pada
pembakaran sampah yang umum dilakukan, seperti sampah dalam tumpukan, hanya
bagian luarnya saja mendapat cukup oksigen untuk menghasilkan CO2. Sementara
bagian dalam, karena kekurangan suplai O2 akan menghasilkan kabonmonoksida
(CO). Satu ton sampah akan menghasilkan sekitar 30 kg CO.
CO
atau karbon monoksida merupakan senyawa yang dihasilkan oleh pembakaran yang
kurang sempurna. Mengapa CO sangat berbahaya ?
CO
sangat berbahaya bagi makhluk hidup (khususnya manusia) karena CO lebih mudah
bereaksi (lebih mudah diikat) dengan hemoglobin dalam darah ketimbang oksigen.
Maka dari itu, seseorang yang terlalu banyak menghirup CO akan kekurangan
oksigen dalam tubuhnya. Padahal kita tau bahwa Oksigen sangat penting dalam pembentukan
energi dalam tubuh kita. Energi yang nantinya akan digunakan oleh organ – organ
tubuh kita untuk bekerja.
CO
adalah gas yang mampu membunuh orang secara massal. Bila dihirup, gas ini akan
berikatan sangat kuat dengan hemoglobin darah. Akibanya, hemoglobin yang
semestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu.
Tubuh akan kekurangan O2 dan menimbulkan kematian.
Sampah
basah mengakibatkan partikel-partikel yang terbakar beterbangan juga
berakibat terjadi reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya.
Partikel-partikel yang tak terbakar akan terlihat sebagai awan dalam asap.
Hidrokarbon
berbahaya, senyawa penyebab iritasi seperti asam cuka, serta senyawa penyebab
kanker seperti benzopirena,
juga mungkin dihasilkan. Suatu studi menyimpulkan, asap dari pembakaran sampah
mengandung benzopirena
350 kali lebih besar dari asap rokok. Telah kita kenal dengan baik, perokok
pasif pun dapat berisiko kanker gara-gara asap rokok orang-orang di sekitarnya.
Lebih berbahaya kalau Anda menderita asma, infeksi paru-paru, atau bronkitis
kronis. Anak-anak akan lebih menderita lagi, karena mereka menghirup jumlah
udara per satuan berat badannya lebih besar dari pada orang dewasa dan juga
karena perbedaan struktur paru-parunya.
Yang
lebih parah, bila sampah organik bercampur dengan bahan-bahan sintetis. PVC
dalam pembungkus kabel, kulit sintetis dan lantai vinil misalnya, mengandung
senyawa berbahaya yang mengandung klor. Pembakaran bahan tersebut akan
menghasilkan gas HCL yang korosif. Celakanya, pembakaran dengan suhu kurang
dari 1.100 derajat Celcius, pun akan menghasilkan dioksin –zat sebagai racun
tumbuhan (herbisida). Selain itu, mungkin pula dihasilkan fosgen, yang
dikenal sebagai racun yang digunakan pada Perang Dunia I. Tercatat 75 racun
lain yang telah dikenal dalam hasil pembakaran sampah yang mengandung klor.
Bahan
sintetis yang mengandung nitrogen akan menghasilkan senyawa berbahaya lain.
Nitrogen terdapat dalam bahan sintetis seperti nilon, dan busa poliuretan
seperti yang terdapat dalam matras, sofa, dan karpet berbusa. Pada pembakaran
di atas 600 derajat Celcius, bahan sintetis yang mengandung nitrogen ini akan
menghasilkan HCN, suatu gas sangat beracun. Sebaliknya, pembakaran sampah basah
pada suhu kurang dari 600 derajat Celcius pun akan dihasilkan isosianat.
Senyawa ini terkenal karena menyebabkan kecelakaan mengenaskan di Bhopal
beberapa tahun silam.
Bahkan,
membakar potongan kayu dapat membahayakan, karena akan menghasilkan senyawa
yang mengakibatkan kanker, formaldehida.
Sementara, melamin dapat menghasilkan formaldehida
bila dibakar dengan suplai oksigen banyak, atau menghasilkan HCN (bila suplai
oksigen kurang).
ambilah
sebuah contoh hasil temuan dari Agen Perlindungan Lingkungan Amerika yang
menyatakan bahwa, “ asap api terbuka, terutama dari pembakaran sampah,
mengandung substansi penyebab kangker 350 kali lebih besar daripada asap
rokok”. Dibawah kondisi itu, partikel partikel racun telah diproduksi dan
disebarkan ke atmosphere yang lalu kemudian dihirup secara terus menerus oleh
manusia dan binatang dan juga diendapkan kedalam tanah dan tanaman-tanaman,
termasuk sumber air minum , tanah persawahan dan ladang- lalu kemudian partikel
beracun ini memasuki rantai makanan.
Racun
dari pembakaran sampah dapat menyebabkan penyakit kronis seperti bronchitis,
emphysema dan kanker. Pada orang dewasa, akan memerlukan waktu yang lebih lama
untuk menunjukan efek bahaya racun ini, anak anak beresiko lebih besar karena
ukurang tubuh mereka lebih kecil, yang artinya mereka dapat menyerap racun dengan
dosis yang lebih tinggi pada setiap nafas yang mereka hirup.
Disini
kita membicarakan tentang semua pembakaran plastik, kayu, berbagai macam
kertas, busa furniture dan lain sebagainya. Pembakaran sampah plastik, terlebih
lagi, sangat membahayakan. Dimulai dari bentuk plastik yang paling dasar
seperti pembungkus makanan, pembungkus kosmetik dan obat, pada mainan anak anak
dan banyak lagi yang bahkan kita tidak sadari. Plastik-plastik ini, ketika
dibakar dapat membebaskan artikel karbon monoksida, dioksin dan klorin. Semua
ini merupakan partikel beracun yang mempunyai potensi tinggi menyebabkan
kanker. Polutan yang disebabkan dari pembakaran sampah dapat juga dihubungkan
dengan penyakit jantung dan gangguan saluran pernafasan, kerusakan ginjal dan
hati, bronchitis, asma, serangan jantung dan juga kerusakan otak.
Kita
yang mengetahui tentang bahaya dari pembakaran sampah, harus mencari jalan
terbaik untuk menginformasikan kepada publik, jangan dibiarkan informasi
tentang bahaya yang mengancam kesehatan ini mengendap di kegelapan. Jika anda
melihat seseorang yang membakar sampah, sampaikan informasi ini. Jangan hanya
menggerutu dan berlalu.
Nah,
kalo kita semua mengaku sebagai generasi muda yang cinta kesehatan, maka pikir
– pikir dulu ya kalo mau membakar
sampah sembarangan. Ingat sampah tidak harus di bakar!
Pertama,
kita pisah antara sampah kering dan sampah basah. Untuk sampah – sampah kering
kita kumpulin aja, kalo udah banyak dapat kita jual ke pemulung. Itung – itung dapat
menambah penghasilan kita. Untuk sampah basah, kita kumpulin di sebuah kubangan
di tanah. Kalo sudah cukup banyak dicampur dengan zat yang mengandung mikroorganisme penghancur
(contoh = EM4). Agar sampah dapat berubah menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos juga bisa
kita jual bukan?
Sumber:
Berbagai Sumber
Pembakaran sampah yang aman adalah dengan Insenerator
BalasHapuskami menjual insenerator tanpa asap
sehingga aman